Orangtua mana yang tak ingin anaknya bahagia? Tapi sayangnya,
keinginan orangtua ini seringkali disalahartikan dengan cara mereka memanjakan
anak secara berlebihan. Akibatnya? Anak tak memiliki keterampilan hidup dan tumbuh
menjadi pribadi yang manja, mau menang sendiri dan pemurung.
Disinilah pentingnya membekali anak dengan keterampilan
hidup sejak dini. Salah satunya adalah dengan mengajarkan anak untuk berempati
sehingga tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan dan orang-orang
di sekitarnya. Dengan berempati, anak pun terlatih untuk berhati-hati dalam
setiap perbuatannya supaya tak menyakiti perasaan orang lain.
***Baca juga***
Para ilmuwan juga telah membuktikan bahwa otak sosial
manusia akan menyala terang saat menolong orang lain atau dengan kata lain
berempati. Artinya, empati terbukti secara ilmiah membuat perasaan menjadi
lebih baik dan bahagia.
Bagaimana caranya kita dapat menumbuhkan empati pada
anak?
Menurut Praktisi Pendidikan Achmad Ferizal di acara
kajian parenting Masjid Al Iman Cipinang Elok Jakarta (27/10/2019), sikap penuh empati adalah hasil dari tiga
kecakapan yang dapat harus diasah dengan melakukan aneka berkegiatan bersama
anak.
Tiga kecakapan itu antara lain:
Tiga kecakapan itu antara lain:
1.Kecakapan menyimak. Buatlah aneka kegiatan yang dapat
melatih anak-anak berpikir dan menghasilkan gagasan melalui pendengarannya.
2. Kecakapan bertanya. Salurkan dan maksimalkan
keingintahuan anak dengan membuatnya asyik, senang dan PeDe dalam bertanya.
3.Kecakapan mengamati. Temani anak untuk menjadi pengamat
yang ulung untuk sekitarnya.
Jadi, jangan tuntut anak untuk bisa berempati sebelum
ananda kita bersamai dengan aneka kegiatan yang mengasah ketiga kemampuan
diatas. Ingat, pengetahuan itu ditambahkan, kecakapan diasah melalui kegiatan
(aktivitas) dan sikap itu tumbuh dari kecakapan yang diasah.*
***Baca juga***
0 comments