Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan dengan berita seorang
pelajar yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit dan menjalani amputasi akibat
perundungan (bullying) oleh teman sekolahnya. Apa yang harus dilakukan agar
anak kita terhindar dari perundungan seperti itu?
Perundungan (Bullying) terhadap anak biasanya muncul
secara fisik (dipukul atau diajak berkelahi), verbal (diolok-olok, dihina),
emosional (diancam atau dimusuhi), karena masalah SARA, atau secara online (melalui
media sosial).
Sayangnya, kebanyakan korban perundungan enggan melapor pada
guru atau orangtuanya karena diancam atau takut diejek oleh penindas karena
dianggap lemah. Jadi, orangtua harus lebih cermat mewaspadai dan mengenali
tanda-tanda anak yang jadi korban bullying seperti berikut ini:
1. Sering kehilangan pakaian, tas, buku, atau barang-barang
lain milik anak
2. Ada luka-luka atau cedera di tubuh anak
3. Anak terlihat ketakutan ketika akan berangkat ke
sekolah
4. Nilai-nilai pelajaran di sekolah terus menurun
5. Sering mimpi buruk
6. Mudah cemas
7. Hilang nafsu makan
8. Tiba-tiba senang menyendiri
9. Minder dan tak menyukai diri sendiri
10. Tidak melakukan lagi hobi yang ia sukai
***Baca juga***
Apa yang harus dilakukan jika tanda-tanda itu ada pada
anak kita?
Sebaiknya jangan langsung memaksa anak untuk mengakui
kalau ia menjadi korban perundungan atau mendapat perlakuan kasar. Pintar-pintarlah
mencari kesempatan agar anak mau bercerita tentang apa yang dialaminya.
Tetapi ingat, usahakan jangan terlalu sering mengomel
ataupun memberi nasihat karena hal itu akan membuat anak jadi enggan untuk terbuka
dan bercerita tentang masalahnya. Anda juga perlu berkonsultasi dengan gurunya
di sekolah atau mendatangi psikolog supaya Anda tidak salah mengambil langkah.*
0 comments